PROPOSAL PENELITIAN SOSIOLOGI AGAMA



1.      DASAR PEMIKIRAN

Dewasa ini banyak majelis taklim yang digunakan sebagai tempat belajar mengajar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Pengertian PAUD sendiri adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak usia tiga tahun sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perlu diketahui, masih banyak tempat belajar mengajar PAUD yang sarana dan prasarananya masih kurang memadai. Keefektivitas PAUD pun masih dipertanyakan. Untuk itu bantuan dari pemerintah sangat diperlukan. Selain sebagai tempat pengajaran atau pendidikan agama Islam yang paling fleksibel, majelis taklim juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai lembaga dakwah.
Di zaman yang semakin modern, seni musik menjadi salah satu pilihan sebagai media dakwah Islam. Banyak remaja Islam yang tertarik dengan seni musik yang unik ini. Sehingga mereka menganggap bahwa dengan ikut kedalam kelompok marawis, maka ia sudah ikut berperan untuk menyiarkan agama Islam. Dalam menyiarkan agama Islam, organisasi remaja Islam juga turut berperan. Namun, masih banyak organisasi remaja Islam yang tidak memiliki struktur pengurusan yang baik, sehingga banyak organisasi yang mati suri atau menghilang begitu saja. Selanjutnya saya ingin meneliti tentang alasan beberapa orang tua murid yang memilih sekolah Islam sebagai background pendidikan anaknya. Mengingat banyak orang tua yang menginginkan anaknya lebih paham tentang ilmu agama. Kemudian saya juga ingin meneliti tentang solidaritas umat beragama. Sangat menarik jika kita mengetahui apa saja bentuk-bentuk solidaritas tersebut sehingga menimbulkan kerukunan antar umat beragama.

2.      PERTANYAAN PENELITIAN

1.      Efektivitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Majelis Taklim Daarul Mu’minin.
Pertanyaan :
·         Apakah Pendidikan Anak Usia Dini di Majelis Taklim Daarul Mu’minin sudah efektiv?
·         Apa tujuan utama Pendidikan Anak Usia Dini?

2.      Faktor Penyebab Mati Suri Organisasi Remaja Islam di Majelis Taklim Daarul Mu’minin.
Pertanyaan :
·         Apa yang menyebabkan matinya organisasi remaja Islam di Majelis Taklim Daarul Mu’minin?
·         Apa saja kesulitan yang ditemui dalam berorganisasi?
3.      Efektivitas Seni Musik Marawis Sebagai Media Dakwah Islam Modern.
Pertanyaan :
·         Kenapa memilih seni musik marawis sebagai media dakwah?
·         Apakah seni musik marawis cukup efektiv untuk menyiarkan agama Islam?
4.      Alasan Utama Orang Tua Murid Memilih Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatul Mahabbah sebagai Background Pendidikan Anaknya.
Pertanyaan :
·         Apa alasan utama Anda memilih MI Sa’adatul Mahabbah sebagai salah satu background pendidikan anak Anda?
·         Apa efek yang Anda rasakan setelah anak Anda menjadi Murid MI Sa’adatul Mahabbah?
5.      Bentuk – Bentuk Solidaritas Umat Beragama Dalam Pemikiran Pendeta Gereja Kathedral.
Pertanyaan :
·         Apa saja bentuk-bentuk solidaritas agama yang Anda lakukan untuk menghormati pemeluk agama lain?
·         Apakah solidaritas yang Anda lakukan mendapat respon positif?

3.      METODE PENELITIAN

Metode yang saya gunakan dalam penelitian kedepan adalah Metode Kualitatif yang dipelopori oleh Max Weber dengan pendekatan subyektif. Metode penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan. Oleh karena itu analisis data yang dilakukan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan dan dapat dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori.

4.      TEMA – TEMA STUDI

1.      Efektivitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Majelis Taklim Daarul Mu’minin.
2.      Faktor Penyebab Mati Suri Organisasi Remaja Islam di Majelis Taklim Daarul Mu’minin.
3.      Efektivitas Seni Musik Marawis Sebagai Media Dakwah Islam Modern.
4.      Alasan Utama Orang Tua Murid Memilih Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatul Mahabbah sebagai Background Pendidikan Anaknya.
5.      Bentuk – Bentuk Solidaritas Umat Beragama Dalam Pemikiran Pendeta Gereja Kathedral.

5.      KERANGKA TEORI
Teori yang akan saya gunakan adalah teori Weber yaitu teori konstruktivisme. Weber memang banyak mencurahkan perhatian pada berbagai gagasan, terutama pada sistem ide-ide keagamaan. Weber juga membuat analisis rinci dan canggih tentang rasionalisasi fenomena seperti agama, hukum, kota, bahkan musik. Weber cenderung berpikir dalam hubungan sebab-akibat dari sebuah fenomena yang terjadi di masyarakat. Dengan kata lain, ia bisa menilai apakah kegiatan di suatu masyarakat bersifat efektiv dan membangun atau tidak, yang disajikan sangat ilmiah dan akademis. Weber mengakui peran sentral agama. Ia menganggap bahwa agama berperan untuk membuat sebuah perubahan bagi masyarakat.
Saya juga tertarik dengan teori Emile Durkheim. Ia menyimpulkan bahwa masyarakat primitif dipersatukan terutama oleh fakta sosial nonmaterial, khususnya oleh kuatnya ikatan moralitas bersama, atau oleh apa yang ia sebut sebagai kesadaran kolektif yang kuat. Tetapi, karena kompleksitas masyarakat modern, kekuatan kesadaran kolektif itu telah menurun. Meski ia mengakui bahwa tak mungkin kembali ke masa lalu di mana kesadaran kolektif masih menonjol, namun ia menganggap bahwa dalam masyarakat modern moralitas bersama dapat diperkuat dan karena itu manusia akan dapat menanggulangi penyakit sosial yang mereka alami dengan cara yang lebih baik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRAKTIKUM 3 AKHLAK TASAWUF

NIKMAT SHALAT DHUHA